Mau tanya2 produk ini, bisa hubungi aku ya...
Cp: 085791922382
Saturday, May 31, 2014
Thursday, May 29, 2014
Posted by Almas Rahmah
On 5:47 PM
Les Privat Alraa Tech menyediakan kursus privat komputer guru datang ke rumah/ anak didik ke rumah gurunya, untuk Umum (Anak-Anak, Remaja, Dewasa).
Materi les komputer yang kami layani:
1. Bahasa Pemrograman ( HTML, PHP, Java, Java Script, CSS )
2. Database MySQL ( Appserv, Xampp, Oracle)
3. Microsoft Office (Word, Excel, Access, Powerpoint)
4. Graphic Design (Corel Draw, Photoshop)
5. Internet (browsing, fb, tw, blog)
Wilayah les privat komputer yang kami layani: Daerah Lawang, Singosari, Malang.
Bisa Menghubungi saya di CP: 085791922382.
Salam Sukses Selalu! ^^
Dibawah ini adalah script Netlogo Planarity diatas:
;; inisialisasi
turtles-own [
bits ;; list of 0's and 1's
fitness
]
globals [
kura
level
penyelesaian
potongan
winner
]
;; mengatur level
to setup
clear-all
set-default-shape turtles "butterfly" ;; jenis turtle
ask patches [ set pcolor green] ;; warna patch
setup-level
end
;; untuk menambah label turtle tiap level + 1
to-report labelx?
report ( level >= 1 )
end
;; tambahan
to setup-level
reset-ticks
set penyelesaian level + 5
set level level + 1
clear-turtles
set kura 4 + level ;penentuan banyak turtle
create-turtles 4 + level [
set color pink
set size 2
setxy random-xcor random-ycor
;;
set bits n-values kura [one-of [0 1]]
calculate-fitness
]
ask turtles[
print (word "TURTLE = " self)
print (word "KROMOSOM = " bits)
print (word "FITNESS = " fitness)
]
update-display
print (word "FITNESS MAX = " winner)
while [count links = count turtles] [
ask one-of turtles [
ask one-of other turtles [ attempt-link ]
]
]
ask turtles [
ask other turtles [ attempt-link ]
]
while [solved?] [ scramble ]
display
end
to attempt-link
create-link-with myself [
set color red
if any-intersections? [ die ]
]
end
to scramble
layout-circle turtles (world-width / 2 - 1)
end
to-report turtle-plus [n] ;; turtle procedure
report turtle ((who + n) mod count turtles)
end
to go
if labelx?
[
ask turtle 0 [set label "0"]
]
if mouse-down? [
let grabbed min-one-of turtles [distancexy mouse-xcor mouse-ycor]
while [mouse-down?] [
ask grabbed [ setxy mouse-xcor mouse-ycor ]
display
]
tick
if solved? [
user-message "You are winner. Let's continue!"
setup-level
]
if ticks > count turtles[
user-message "You are lost!"
reset-ticks
;;set penyelesaian level + 1
;; set level level + 1
clear-turtles
create-turtles 4 + level [
set color pink
set size 2
setxy random-xcor random-ycor
]
while [count links < count turtles] [
ask one-of turtles [
ask one-of other turtles [ attempt-link ]
]
]
ask turtles [
ask other turtles [ attempt-link ]
]
while [solved?] [ scramble ]
display
]
]
end
to-report solved?
report all? links [not any-intersections?]
end
to-report any-intersections?
report any? other links with [crossed? self myself]
end
to-report crossed? [link-a link-b]
set potongan count links
let a1 [end1] of link-a
let a2 [end2] of link-a
let b1 [end1] of link-b
let b2 [end2] of link-b
let nodes (turtle-set a1 a2 b1 b2)
;;menampilkan label turtle di awal level
ask turtle 0 [set label "0"]
ask turtle 1 [set label "1"]
ask turtle 2 [set label "2"]
ask turtle 3 [set label "3"]
ask turtle 4 [set label "4"]
;; menampilkan label jika level + 1
if penyelesaian > 5 [ask turtle 5 [set label "5"]]
if penyelesaian > 6 [ask turtle 6 [set label "6"]]
if penyelesaian > 7 [ask turtle 7 [set label "7"]]
if penyelesaian > 8 [ask turtle 8 [set label "8"]]
if penyelesaian > 9 [ask turtle 9 [set label "9"]]
if penyelesaian > 10 [ask turtle 10 [set label "10"]]
if 4 > length remove-duplicates [list xcor ycor] of nodes
[ report false ]
if 4 > length remove-duplicates [list xcor ycor] of nodes
[ report true ]
report [subtract-headings towards a2 towards b1 < 0 xor
subtract-headings towards a2 towards b2 < 0] of a1
and [subtract-headings towards b2 towards a1 < 0 xor
subtract-headings towards b2 towards a2 < 0] of b1
set a1 7
set penyelesaian count a1
end
; fitnes
to calculate-fitness ;; turtle procedure
set fitness length (remove 0 bits)
end
to update-display
set winner max-one-of turtles [fitness]
end
; Copyright 2007 Uri Wilensky. All rights reserved.
; The full copyright notice is in the Information tab.
Materi les komputer yang kami layani:
2. Database MySQL ( Appserv, Xampp, Oracle)
3. Microsoft Office (Word, Excel, Access, Powerpoint)
4. Graphic Design (Corel Draw, Photoshop)
5. Internet (browsing, fb, tw, blog)
Wilayah les privat komputer yang kami layani: Daerah Lawang, Singosari, Malang.
Bisa Menghubungi saya di CP: 085791922382.
Salam Sukses Selalu! ^^
Categories:
Friday, November 23, 2012
Posted by Almas Rahmah
On 9:19 PM
Alhamdulillah, saat ini kita telah berada di bulan Muharram. Mungkin
masih banyak yang belum tahu amalan apa saja yang dianjurkan di bulan
ini, terutama mengenai amalan puasa khususnya Puasa 'Asyura.
Kami akan mencoba membahasnya sebagai lanjutan pada Artikel terdahulu yaitu mengenai Anjuran Puasa Di Bulan Muharram
Semoga bermanfaat...!!
Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam mendorong kita melakukan puasa pada bulan Muharram ini sebagaimana sabdanya, (artinya) :
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah)
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.” (Syarh Shahih Muslim, 8 : 55)
Lalu mengapa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam diketahui banyak berpuasa di bulan Sya’ban bukan malah bulan Muharram ?
Ada dua jawaban yang dikemukakan oleh Imam Nawawi.
1. Mungkin saja Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam baru mengetahui keutamaan banyak berpuasa di bulan Muharram di akhir hayat hidup Beliau.
2. Boleh jadi pula Beliau memiliki udzur ketika berada di bulan Muharram (seperti bersafar atau sakit) sehingga tidak sempat menunaikan banyak puasa pada bulan Muharram. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 8 : 55)
Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Puasa yang paling utama di antara bulan-bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijah, Muharram, Rajab -pen) adalah puasa di bulan Muharram (syahrullah).” (Lathoif Al Ma’arif, hal. 67)
Puasa Yang Utama di Bulan Muharram adalah Puasa ‘Asyura
Dari hari-hari yang sebulan itu, puasa yang paling ditekankan untuk dilakukan adalah puasa pada hari ’Asyura’ yaitu pada tanggal 10 Muharram.
Berpuasa pada hari tersebut akan menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu.
Abu Qotadah Al Anshoriy berkata, “Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah ?
Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura ?
Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Para ulama sepakat, hukum melaksanakan puasa ‘Asyura untuk saat ini (setelah diwajibkannya puasa Ramadhan, -pen) adalah sunnah dan bukan wajib.” (Al Minhaj Syarh Muslim, 8/4)
Menurut Imam Abu Hanifah, hukum puasa Asyura di awal- awal Islam adalah wajib. Sedangkan dalam Syafi’iyah ada dua pendapat yang masyhur.
Yang paling masyhur, yang menyatakan bahwa hukum puasa Asyura semenjak disyariatkan adalah sunnah dan puasa tersebut sama sekali tidak wajib.
Namun dulu, puasa Asyura sangat-sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Ketika puasa Ramadhan disyariatkan, hukum puasa Asyura masih dianjurkan namun tidak seperti pertama kalinya. Pendapat kedua dari Syafi’iyah adalah yang menyatakan hukum puasa Asyura di awal Islam itu wajib dan pendapat kedua ini sama dengan pendapat Abu Hanifah.” (Lihat Syarh Shohih Muslim, 4/114)
Yang jelas, hukum puasa ‘Asyura saat ini adalah sunnah dan bukanlah wajib. Namun, hendaklah kaum muslimin tidak meninggalkan amalan yang sangat utama ini, apalagi melihat ganjaran yang begitu melimpah.
Juga ada ganjaran lain yang dapat kita lihat yang ditujukan bagi orang yang gemar melakukan amalan sunnah, sebagaimana disebutkan dalam hadits Qudsi berikut ini (artinya) :
“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan.
Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari no. 2506)
Orang yang senantiasa melakukan amalan sunnah (mustahab) akan mendapatkan kecintaan Allah, lalu Allah akan memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga akan memberikan orang seperti ini keutamaan dengan mustajabnya do’a. (Lihat Fathul Qowil Matin)
Sejarah Pelaksanaan Puasa ‘Asyura
Tahapan pertama :
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa ‘Asyura di Makkah dan beliau tidak perintahkan yang lain untuk melakukannya.
Dari ’Aisyah Radhiyallahu ’anha, beliau berkata, ”Di zaman jahiliyah dahulu, orang Quraisy biasa melakukan puasa ’Asyura. Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam juga melakukan puasa tersebut. Tatkala tiba di Madinah, beliau melakukan puasa tersebut dan memerintahkan yang lain untuk melakukannya. Namun tatkala puasa Ramadhan diwajibkan, Beliau meninggalkan puasa ’Asyura.
Lalu beliau mengatakan : "Barangsiapa yang mau, silakan berpuasa. Barangsiapa yang mau, silakan meninggalkannya (tidak berpuasa).” (HR. Bukhari no. 2002 dan Muslim no. 1125)
Tahapan kedua :
Ketika tiba di Madinah, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melihat Ahlul Kitab melakukan puasa ‘Asyura dan memuliakan hari tersebut. Lalu beliau pun ikut berpuasa ketika itu. Kemudian ketika itu, Beliau memerintahkan pada para sahabat untuk ikut berpuasa.
Melakukan puasa ‘Asyura ketika itu semakin ditekankan perintahnya. Sampai-sampai para sahabat memerintah anak-anak kecil untuk turut berpuasa.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma, beliau berkata, “Ketika tiba di Madinah, Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa ’Asyura. Kemudian Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam bertanya, ”Hari yang kalian bepuasa ini adalah hari apa ?”
Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, ”Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini”.
Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam lantas berkata, ”Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.” Lalu setelah itu Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” (HR. Muslim no. 1130 )
Apakah ini berarti Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam meniru-niru (tasyabbuh dengan) Yahudi ?
Tentu saja tidak...!!
An Nawawi rahimahullah menjelaskan, ”Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam biasa melakukan puasa ’Asyura di Makkah sebagaimana dilakukan pula oleh orang-orang Quraisy. Kemudian Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam tiba di Madinah dan menemukan orang Yahudi melakukan puasa ‘Asyura, lalu beliau shalallahu ’alaihi wa sallam pun ikut melakukannya. Namun Beliau melakukan puasa ini berdasarkan wahyu, berita mutawatir (dari jalur yang sangat banyak), atau dari ijtihad beliau, dan bukan semata-mata berita salah seorang dari mereka (orang Yahudi). Wallahu a’lam.” (Lihat Al Minhaj Syarh Muslim, 8/11)
Lebih Baik Lagi Ditambah Berpuasa Pada Tanggal 9 Muharram
Dalam rangka menyelisihi Yahudi, kita diperintahkan berpuasa pada hari sebelumnya, yaitu berpuasa pada hari kesembilan (tasu’a).
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,
“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.”
Lantas Beliau mengatakan, “Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki) kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.”
Ibnu Abbas mengatakan,
“Belum sampai tahun depan, Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134)
Sebagaimana dijelaskan di (pada hadits Ibnu Abbas) diatas bahwa di akhir umurnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertekad untuk menambah puasa pada hari kesembilan Muharram untuk menyelisihi Ahlu Kitab. Namun Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam sudah keburu meninggal sehingga Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam belum sempat melakukan puasa pada hari itu.
Lalu bagaimana hukum melakukan puasa pada hari kesembilan Muharram ?
Berikut kami sarikan penjelasan An Nawawi rahimahullah, Imam Syafi’i dan pengikutnya (Syafi’iyyah), Imam Ahmad, Ishaq dan selainnya mengatakan bahwa dianjurkan (disunnahkan) berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh sekaligus; karena Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat (berkeinginan) berpuasa juga pada hari kesembilan.
Apa hikmah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menambah puasa pada hari kesembilan ?
An Nawawi rahimahullah melanjutkan penjelasannya.
Sebagian ulama mengatakan bahwa sebab Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bepuasa pada hari kesepuluh sekaligus kesembilan adalah agar tidak tasyabbuh (menyerupai) orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.
Dalam hadits Ibnu Abbas juga terdapat isyarat mengenai hal ini. Ada juga yang mengatakan bahwa hal ini untuk kehati-hatian, siapa tahu salah dalam penentuan hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram).
Pendapat yang menyatakan bahwa Nabi menambah hari kesembilan agar tidak menyerupai puasa Yahudi adalah pendapat yang lebih kuat." Wallahu a’lam. (Lihat Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 4/121)
Ibnu Rojab mengatakan, “Diantara ulama yang menganjurkan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram sekaligus adalah Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad, dan Ishaq. Sedangkan Imam Abu Hanifah memakruhkan berpuasa pada hari sepuluh saja (tanpa hari kesembilan).” (Latho’if Ma’arif, hal. 53)
Jadi, lebih baik adalah kita berpuasa dua hari sekaligus yaitu pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Inilah tingkatan yang paling utama.
Sedangkan berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja adalah tingkatan di bawah tingkatan pertama tadi. Inilah yang dijelaskan Syaikh Ibrahim Ar Ruhailiy hafizhohullah dalam kitab beliau Tajridul Ittiba’.
Apakah Perlu Ditambah Berpuasa pada Tanggal 11 Muharram ?
Sebagian ulama berpendapat tentang dianjurkannya puasa pada hari ke 9, 10, dan 11. Mereka berdalil dengan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasalah pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram, pen) dan selisilah Yahudi. Puasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya, Ibnu Khuzaimah, Ibnu ‘Adiy, Al Baihaqiy, Al Bazzar, Ath Thohawiy dan Al Hamidiy, namun sanadnya dho’if (lemah).
Di dalam sanad tersebut terdapat Ibnu Abi Laila -yang nama aslinya Muhammad bin Abdur Rahman, hafalannya dinilai jelek. Juga terdapat Daud bin ’Ali. Dia tidak dikatakan tsiqoh kecuali oleh Ibnu Hibban.
Beliau berkata, ”Daud kadang yukhti’ (keliru).
”Adz Dzahabiy mengatakan bahwa hadits ini tidak bisa dijadikan Hujjah (dalil).
Namun, terdapat hadits yang diriwayatkan Abdur Rozaq, Ath Thohawiy dalam Ma’anil Atsar, dan juga Al Baihaqi, dari jalan Ibnu Juraij dari ‘Atho’ dari Ibnu Abbas. Beliau radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Selisilah Yahudi. Puasalah pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharram.” (Sanad hadits ini adalah shohih, namun diriwayatkan hanya sampai sahabat). (Dinukil dari catatan kaki pada Zaadul Ma’ad, 2/60, Darul Fikr yang ditahqiq oleh Syaikh Abdul Qodir Arfan)
Namun, hal ini bukan berarti berpuasa pada hari ke-11 Muharram tidaklah dianjurkan. Dalam rangka kehati-hatian dalam penentuan awal Muharram, kita dianjurkan pula berpuasa selama tiga hari yaitu 9, 10 dan 11 Muharram.
Dalam riwayat Al Maimuni, Imam Ahmad mengatakan, “Jika ada perselisihan dalam penentuan hilal, saya berpuasa selama tiga hari (9, 10 dan 11 Muharram) dalam rangka hati-hati.” (Lathoif Ma’arif, hal. 53)
Mudah-mudahan kita dimudahkan oleh Allah untuk melaksanakan puasa pada bulan Muharram ini, Hanya Allah yang memberi taufik. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Dan mari kita ajak saudara-saudara kita untuk melakukan puasa ‘Asyura.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat. Wa shalallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Referensi : 1. Al Bida’ Al Hawliyah (Silsilah Ar Rosa’il Al Jami’iyyah), Abdullah bin Abdil ‘Aziz bin Ahmad At Tuwaijiriy, Darul Fadhilah
2. Fathul Qowil Matin, Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al Abad, www.islamspirit.com
3. Latho’if Ma’arif, Ibnu Rojab Al Hambali, Asy Syamilah, cetakan pertama, 1421 H
4. Syarh Muslim, An Nawawi, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah
5. Tajridul Ittiba’, Syaikh Ibrahim Ar Ruhaily
6. Zaadul Ma’ad, Ibnul Qoyyim
Tahqiq : Syaikh Abdul Qodir Arfan, Darul Fikr.
Sumber : www.Muslim.Or.Id dan lain-lainnya...
Kami akan mencoba membahasnya sebagai lanjutan pada Artikel terdahulu yaitu mengenai Anjuran Puasa Di Bulan Muharram
Semoga bermanfaat...!!
Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam mendorong kita melakukan puasa pada bulan Muharram ini sebagaimana sabdanya, (artinya) :
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah)
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.” (Syarh Shahih Muslim, 8 : 55)
Lalu mengapa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam diketahui banyak berpuasa di bulan Sya’ban bukan malah bulan Muharram ?
Ada dua jawaban yang dikemukakan oleh Imam Nawawi.
1. Mungkin saja Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam baru mengetahui keutamaan banyak berpuasa di bulan Muharram di akhir hayat hidup Beliau.
2. Boleh jadi pula Beliau memiliki udzur ketika berada di bulan Muharram (seperti bersafar atau sakit) sehingga tidak sempat menunaikan banyak puasa pada bulan Muharram. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 8 : 55)
Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Puasa yang paling utama di antara bulan-bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijah, Muharram, Rajab -pen) adalah puasa di bulan Muharram (syahrullah).” (Lathoif Al Ma’arif, hal. 67)
Puasa Yang Utama di Bulan Muharram adalah Puasa ‘Asyura
Dari hari-hari yang sebulan itu, puasa yang paling ditekankan untuk dilakukan adalah puasa pada hari ’Asyura’ yaitu pada tanggal 10 Muharram.
Berpuasa pada hari tersebut akan menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu.
Abu Qotadah Al Anshoriy berkata, “Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah ?
Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura ?
Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Para ulama sepakat, hukum melaksanakan puasa ‘Asyura untuk saat ini (setelah diwajibkannya puasa Ramadhan, -pen) adalah sunnah dan bukan wajib.” (Al Minhaj Syarh Muslim, 8/4)
Menurut Imam Abu Hanifah, hukum puasa Asyura di awal- awal Islam adalah wajib. Sedangkan dalam Syafi’iyah ada dua pendapat yang masyhur.
Yang paling masyhur, yang menyatakan bahwa hukum puasa Asyura semenjak disyariatkan adalah sunnah dan puasa tersebut sama sekali tidak wajib.
Namun dulu, puasa Asyura sangat-sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Ketika puasa Ramadhan disyariatkan, hukum puasa Asyura masih dianjurkan namun tidak seperti pertama kalinya. Pendapat kedua dari Syafi’iyah adalah yang menyatakan hukum puasa Asyura di awal Islam itu wajib dan pendapat kedua ini sama dengan pendapat Abu Hanifah.” (Lihat Syarh Shohih Muslim, 4/114)
Yang jelas, hukum puasa ‘Asyura saat ini adalah sunnah dan bukanlah wajib. Namun, hendaklah kaum muslimin tidak meninggalkan amalan yang sangat utama ini, apalagi melihat ganjaran yang begitu melimpah.
Juga ada ganjaran lain yang dapat kita lihat yang ditujukan bagi orang yang gemar melakukan amalan sunnah, sebagaimana disebutkan dalam hadits Qudsi berikut ini (artinya) :
“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan.
Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” (HR. Bukhari no. 2506)
Orang yang senantiasa melakukan amalan sunnah (mustahab) akan mendapatkan kecintaan Allah, lalu Allah akan memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga akan memberikan orang seperti ini keutamaan dengan mustajabnya do’a. (Lihat Fathul Qowil Matin)
Sejarah Pelaksanaan Puasa ‘Asyura
Tahapan pertama :
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa ‘Asyura di Makkah dan beliau tidak perintahkan yang lain untuk melakukannya.
Dari ’Aisyah Radhiyallahu ’anha, beliau berkata, ”Di zaman jahiliyah dahulu, orang Quraisy biasa melakukan puasa ’Asyura. Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam juga melakukan puasa tersebut. Tatkala tiba di Madinah, beliau melakukan puasa tersebut dan memerintahkan yang lain untuk melakukannya. Namun tatkala puasa Ramadhan diwajibkan, Beliau meninggalkan puasa ’Asyura.
Lalu beliau mengatakan : "Barangsiapa yang mau, silakan berpuasa. Barangsiapa yang mau, silakan meninggalkannya (tidak berpuasa).” (HR. Bukhari no. 2002 dan Muslim no. 1125)
Tahapan kedua :
Ketika tiba di Madinah, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melihat Ahlul Kitab melakukan puasa ‘Asyura dan memuliakan hari tersebut. Lalu beliau pun ikut berpuasa ketika itu. Kemudian ketika itu, Beliau memerintahkan pada para sahabat untuk ikut berpuasa.
Melakukan puasa ‘Asyura ketika itu semakin ditekankan perintahnya. Sampai-sampai para sahabat memerintah anak-anak kecil untuk turut berpuasa.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma, beliau berkata, “Ketika tiba di Madinah, Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa ’Asyura. Kemudian Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam bertanya, ”Hari yang kalian bepuasa ini adalah hari apa ?”
Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, ”Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini”.
Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam lantas berkata, ”Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.” Lalu setelah itu Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa.” (HR. Muslim no. 1130 )
Apakah ini berarti Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam meniru-niru (tasyabbuh dengan) Yahudi ?
Tentu saja tidak...!!
An Nawawi rahimahullah menjelaskan, ”Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam biasa melakukan puasa ’Asyura di Makkah sebagaimana dilakukan pula oleh orang-orang Quraisy. Kemudian Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam tiba di Madinah dan menemukan orang Yahudi melakukan puasa ‘Asyura, lalu beliau shalallahu ’alaihi wa sallam pun ikut melakukannya. Namun Beliau melakukan puasa ini berdasarkan wahyu, berita mutawatir (dari jalur yang sangat banyak), atau dari ijtihad beliau, dan bukan semata-mata berita salah seorang dari mereka (orang Yahudi). Wallahu a’lam.” (Lihat Al Minhaj Syarh Muslim, 8/11)
Lebih Baik Lagi Ditambah Berpuasa Pada Tanggal 9 Muharram
Dalam rangka menyelisihi Yahudi, kita diperintahkan berpuasa pada hari sebelumnya, yaitu berpuasa pada hari kesembilan (tasu’a).
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,
“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.”
Lantas Beliau mengatakan, “Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki) kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.”
Ibnu Abbas mengatakan,
“Belum sampai tahun depan, Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134)
Sebagaimana dijelaskan di (pada hadits Ibnu Abbas) diatas bahwa di akhir umurnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertekad untuk menambah puasa pada hari kesembilan Muharram untuk menyelisihi Ahlu Kitab. Namun Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam sudah keburu meninggal sehingga Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam belum sempat melakukan puasa pada hari itu.
Lalu bagaimana hukum melakukan puasa pada hari kesembilan Muharram ?
Berikut kami sarikan penjelasan An Nawawi rahimahullah, Imam Syafi’i dan pengikutnya (Syafi’iyyah), Imam Ahmad, Ishaq dan selainnya mengatakan bahwa dianjurkan (disunnahkan) berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh sekaligus; karena Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat (berkeinginan) berpuasa juga pada hari kesembilan.
Apa hikmah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menambah puasa pada hari kesembilan ?
An Nawawi rahimahullah melanjutkan penjelasannya.
Sebagian ulama mengatakan bahwa sebab Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bepuasa pada hari kesepuluh sekaligus kesembilan adalah agar tidak tasyabbuh (menyerupai) orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.
Dalam hadits Ibnu Abbas juga terdapat isyarat mengenai hal ini. Ada juga yang mengatakan bahwa hal ini untuk kehati-hatian, siapa tahu salah dalam penentuan hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram).
Pendapat yang menyatakan bahwa Nabi menambah hari kesembilan agar tidak menyerupai puasa Yahudi adalah pendapat yang lebih kuat." Wallahu a’lam. (Lihat Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 4/121)
Ibnu Rojab mengatakan, “Diantara ulama yang menganjurkan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram sekaligus adalah Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad, dan Ishaq. Sedangkan Imam Abu Hanifah memakruhkan berpuasa pada hari sepuluh saja (tanpa hari kesembilan).” (Latho’if Ma’arif, hal. 53)
Jadi, lebih baik adalah kita berpuasa dua hari sekaligus yaitu pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Inilah tingkatan yang paling utama.
Sedangkan berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja adalah tingkatan di bawah tingkatan pertama tadi. Inilah yang dijelaskan Syaikh Ibrahim Ar Ruhailiy hafizhohullah dalam kitab beliau Tajridul Ittiba’.
Apakah Perlu Ditambah Berpuasa pada Tanggal 11 Muharram ?
Sebagian ulama berpendapat tentang dianjurkannya puasa pada hari ke 9, 10, dan 11. Mereka berdalil dengan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasalah pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram, pen) dan selisilah Yahudi. Puasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya, Ibnu Khuzaimah, Ibnu ‘Adiy, Al Baihaqiy, Al Bazzar, Ath Thohawiy dan Al Hamidiy, namun sanadnya dho’if (lemah).
Di dalam sanad tersebut terdapat Ibnu Abi Laila -yang nama aslinya Muhammad bin Abdur Rahman, hafalannya dinilai jelek. Juga terdapat Daud bin ’Ali. Dia tidak dikatakan tsiqoh kecuali oleh Ibnu Hibban.
Beliau berkata, ”Daud kadang yukhti’ (keliru).
”Adz Dzahabiy mengatakan bahwa hadits ini tidak bisa dijadikan Hujjah (dalil).
Namun, terdapat hadits yang diriwayatkan Abdur Rozaq, Ath Thohawiy dalam Ma’anil Atsar, dan juga Al Baihaqi, dari jalan Ibnu Juraij dari ‘Atho’ dari Ibnu Abbas. Beliau radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Selisilah Yahudi. Puasalah pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharram.” (Sanad hadits ini adalah shohih, namun diriwayatkan hanya sampai sahabat). (Dinukil dari catatan kaki pada Zaadul Ma’ad, 2/60, Darul Fikr yang ditahqiq oleh Syaikh Abdul Qodir Arfan)
Namun, hal ini bukan berarti berpuasa pada hari ke-11 Muharram tidaklah dianjurkan. Dalam rangka kehati-hatian dalam penentuan awal Muharram, kita dianjurkan pula berpuasa selama tiga hari yaitu 9, 10 dan 11 Muharram.
Dalam riwayat Al Maimuni, Imam Ahmad mengatakan, “Jika ada perselisihan dalam penentuan hilal, saya berpuasa selama tiga hari (9, 10 dan 11 Muharram) dalam rangka hati-hati.” (Lathoif Ma’arif, hal. 53)
Mudah-mudahan kita dimudahkan oleh Allah untuk melaksanakan puasa pada bulan Muharram ini, Hanya Allah yang memberi taufik. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Dan mari kita ajak saudara-saudara kita untuk melakukan puasa ‘Asyura.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat. Wa shalallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Referensi : 1. Al Bida’ Al Hawliyah (Silsilah Ar Rosa’il Al Jami’iyyah), Abdullah bin Abdil ‘Aziz bin Ahmad At Tuwaijiriy, Darul Fadhilah
2. Fathul Qowil Matin, Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al Abad, www.islamspirit.com
3. Latho’if Ma’arif, Ibnu Rojab Al Hambali, Asy Syamilah, cetakan pertama, 1421 H
4. Syarh Muslim, An Nawawi, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah
5. Tajridul Ittiba’, Syaikh Ibrahim Ar Ruhaily
6. Zaadul Ma’ad, Ibnul Qoyyim
Tahqiq : Syaikh Abdul Qodir Arfan, Darul Fikr.
Sumber : www.Muslim.Or.Id dan lain-lainnya...
Categories:
Wednesday, October 31, 2012
Posted by Almas Rahmah
On 2:02 AM
Dibawah ini adalah script Netlogo Planarity diatas:
;; inisialisasi
turtles-own [
bits ;; list of 0's and 1's
fitness
]
globals [
kura
level
penyelesaian
potongan
winner
]
;; mengatur level
to setup
clear-all
set-default-shape turtles "butterfly" ;; jenis turtle
ask patches [ set pcolor green] ;; warna patch
setup-level
end
;; untuk menambah label turtle tiap level + 1
to-report labelx?
report ( level >= 1 )
end
;; tambahan
to setup-level
reset-ticks
set penyelesaian level + 5
set level level + 1
clear-turtles
set kura 4 + level ;penentuan banyak turtle
create-turtles 4 + level [
set color pink
set size 2
setxy random-xcor random-ycor
;;
set bits n-values kura [one-of [0 1]]
calculate-fitness
]
ask turtles[
print (word "TURTLE = " self)
print (word "KROMOSOM = " bits)
print (word "FITNESS = " fitness)
]
update-display
print (word "FITNESS MAX = " winner)
while [count links = count turtles] [
ask one-of turtles [
ask one-of other turtles [ attempt-link ]
]
]
ask turtles [
ask other turtles [ attempt-link ]
]
while [solved?] [ scramble ]
display
end
to attempt-link
create-link-with myself [
set color red
if any-intersections? [ die ]
]
end
to scramble
layout-circle turtles (world-width / 2 - 1)
end
to-report turtle-plus [n] ;; turtle procedure
report turtle ((who + n) mod count turtles)
end
to go
if labelx?
[
ask turtle 0 [set label "0"]
]
if mouse-down? [
let grabbed min-one-of turtles [distancexy mouse-xcor mouse-ycor]
while [mouse-down?] [
ask grabbed [ setxy mouse-xcor mouse-ycor ]
display
]
tick
if solved? [
user-message "You are winner. Let's continue!"
setup-level
]
if ticks > count turtles[
user-message "You are lost!"
reset-ticks
;;set penyelesaian level + 1
;; set level level + 1
clear-turtles
create-turtles 4 + level [
set color pink
set size 2
setxy random-xcor random-ycor
]
while [count links < count turtles] [
ask one-of turtles [
ask one-of other turtles [ attempt-link ]
]
]
ask turtles [
ask other turtles [ attempt-link ]
]
while [solved?] [ scramble ]
display
]
]
end
to-report solved?
report all? links [not any-intersections?]
end
to-report any-intersections?
report any? other links with [crossed? self myself]
end
to-report crossed? [link-a link-b]
set potongan count links
let a1 [end1] of link-a
let a2 [end2] of link-a
let b1 [end1] of link-b
let b2 [end2] of link-b
let nodes (turtle-set a1 a2 b1 b2)
;;menampilkan label turtle di awal level
ask turtle 0 [set label "0"]
ask turtle 1 [set label "1"]
ask turtle 2 [set label "2"]
ask turtle 3 [set label "3"]
ask turtle 4 [set label "4"]
;; menampilkan label jika level + 1
if penyelesaian > 5 [ask turtle 5 [set label "5"]]
if penyelesaian > 6 [ask turtle 6 [set label "6"]]
if penyelesaian > 7 [ask turtle 7 [set label "7"]]
if penyelesaian > 8 [ask turtle 8 [set label "8"]]
if penyelesaian > 9 [ask turtle 9 [set label "9"]]
if penyelesaian > 10 [ask turtle 10 [set label "10"]]
if 4 > length remove-duplicates [list xcor ycor] of nodes
[ report false ]
if 4 > length remove-duplicates [list xcor ycor] of nodes
[ report true ]
report [subtract-headings towards a2 towards b1 < 0 xor
subtract-headings towards a2 towards b2 < 0] of a1
and [subtract-headings towards b2 towards a1 < 0 xor
subtract-headings towards b2 towards a2 < 0] of b1
set a1 7
set penyelesaian count a1
end
; fitnes
to calculate-fitness ;; turtle procedure
set fitness length (remove 0 bits)
end
to update-display
set winner max-one-of turtles [fitness]
end
; Copyright 2007 Uri Wilensky. All rights reserved.
; The full copyright notice is in the Information tab.
Categories:
Monday, July 30, 2012
Posted by Almas Rahmah
On 6:52 PM
Syarat-syarat
mencari ilmu
اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِسِتَّةٍ #
سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ
ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍوَبُلْغَةٍ #
وَاِرْشَادُ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ
ELINGO
DAK KASIL ILMU ANGING NEM PERKORO. BAKAL TAK CERITAAKE KUMPULE KANTI PERTEO.
RUPANE
LIMPAT LOBA SOBAR ONO SANGUNE.
LAN
PIWULANGE GURU LAN SING SUWE MANGSANE
Ingatlah enam syarat berhasilnya ilmu
Bakal dicritakan terkumpulnya dengan jelas
Yaitu cerdas, semangat, sabar, ada biaya
Juga didikan guru dan waktu yang lama
Keterangan
Ilmu yang manfaaat adalah ilmu yang
bisa menghantarkan pemiliknya pada ketakwaan kepada Allah subhanahu
wataala,ilmu yang adalah nur ilahi yang hanya diperuntukkan bagi hamba-hambanya
yang soleh, ilmu manfaat inilah yang tidak mungkin bisa di dapatkan kecuali
dengan adanya 6 syarat yang harus di lengkapi para pencarinya, adapaun 6 syarat
tersebut adalah :
1. Cerdas, artinya kemampuan untuk
menangkap ilmu, bukan berarti IQ harus tinggi,walaupun dalam mencari ilmu IQ
yang tinggi sangat menentukan sekali, asal akalnya mampu menangkap ilmu maka
berarti sudah memenuhi syarat pertama ini, berbeda dengan orang gila atau orang
yang ideot yang memang akalnya sudah tidak bisa menerima ilmu maka sulitlah
mereka mendapatkan ilmu manfaat, namun perlu di ingat bahwa kecerdasan adalah
bukan sesuatu yang tidak bisa meningkat,kalau menurut orang-orang tua, akal
kita adalah laksana pedang,semakin sering di asah dan di pergunakan maka pedang
akan semakin mengkilat dan tajam,adapun bila di diamkan maka akan karatan dan
tumpul,begitupula akal kita semakin sering dibuat untuk berfikir dan mengaji
maka akal kita akan semakin tajam daya tangkapnya dan bila di biarkan maka
tumpul tidak akan mampu menerima ilmu apapun juga.
2. Semangat, artinya sungguh-sungguh
dengan bukti ketekunan, mencari ilmu tanpa kesemangatan dan ketekunan tidak
akan menghasilkan apa-apa,ilmu apalagi ilmu agama adalah sesuatu yang mulia
yang tidak akan dengan mudah bisa di dapatkan,oleh karenanya banyak orang
mencari ilmu tapi yang berhasil sangat sedikit di banding yang tidak
berhasil,kenapa?..karena mencari ilmu itu sulit, apa yang kemarin di hafalkan
belum tentu sekarang masih bisa hafal,padahal apa yang di hafal kemarin masih
berhubungan dengan pelajaran hari ini, ahirnya pelajaran hari inipun berantakan
karena hilangnya pelajaran kemarin,maka tanpa kesemangatan dan ketekunan sangat
sulit kita mendapatkan apa yang seharusnya kita dapatkan dalam tolabulilmi.
3. Sabar,artinya tabah menghadapi
cobaan dan ujian dalam mencari ilmu, orang yang mencari ilmu adalah orang yang
mencari jalan lurus menuju penciptanya, oleh karena itu syetan sangat membenci
pada mereka,apa yang di kehendaki syetan adalah agar tidak ada orang yang
mencari ilmu,tidak ada orang yang akan mengajarkan pada umat bagaimana cara
beribadah dan orang yang akan menasehti umat agar tidak tergelincir
kemaksiatan,maka syetan sangat bernafsu sekali menggoda pelajar agar gagal
dalam pelajarannya,digodanya mereka dengan suka pada lawan jenis,dengan
kemelaratan,dan lain-lain .
4. Biaya,artinya orang mengaji perlu
biaya seperti juga setiap manusia hidup yang memerlukannya, tapi jangan di
faham harus punya uang apalagi uang yang banyak,biaya disini hanya kebutuhan
kita makan minum sandang dan papan secukupnya,pun tidak harus merupakan bekal
materi, dalam sejarah kepesantrenan dari zaman sahabat nabi sampai zaman ulama
terkemuka kebanyakan para santrinya adalah orang-orang yang tidak mampu,seperti
Abu hurairoh sahabat Nabi seorang perawi hadist terbanyak adalah orang yang
sangfat fakir,imam syafi’i adalah seorang yatim yang papa, dan banyak lagi
kasus contohnya,biaya disini bisa dengan mencari sambil khidmah atau bekerja
yang tidak mengganggu belajar,
5. Petunjuk ustadz, artinya orang
mengaji harus digurukan tidak boleh dengan belajar sendiri,ilmu agama adalah
warisan para nabi bukan barang hilang yang bisa di cari di kitab-kitab, dalam
sebuah makalah [ saya tidak tahu apakah ini hadis atau sekedar kata-kata ulama]
barang siapa belajar tanpa guru maka gurunya adalah syetan, dan ada pula
makalah لقال من قال بماشاء السند لولا andai
tidak ada sanad [pertalian murid dan guru] maka akan berkata orang yang
berkata[tentang agama] sekehendak hatinya. Kita bisa melihat sejarah penurunan
wahyu dan penyampaiannya kepada para sahabat,betapa Nabi setiap bulan puasa
menyimakkan Al-Qur’an kepada jibril dan sebaliknya, kemudian Nabi menyampaikan
kepada para sahabat,sahabat menyampaikan kepada para tabi’in, lalu para tabi’in
menyampaikan pada tabi’i at-tabi’in dan seterusnya kepada ulama salaf,lalu ulama
kholaf, lalu ulama mutaqoddimin lalu ulama muta’akhirin dan seterusnya sampai
pada umat sekarang ini, jadi ilmu yang kita terima sekarang ini adalah ilmu
yang bersambung sampai Nabi dan sampai kepada Allah subhanahu wa ta’ala, jadi
sangat jelas sekali bahwa orang yang belajar harus lewat bimbingan seorang
guru,guru yang bisa menunjukkan apa yang dikehendaki oleh sebuah pernyataan
dalam sebuah ayat atau hadis atau ibarat kitab salaf, karena tidak semua yang
tersurat mencerminkan apa yang tersirat dalam pernyatan,
6. Lama, artinya orang belajar perlu
waktu yang lama,lama disini bukan berarti tanpa target,sebab orang belajar
harus punya target,tanpa target akan hampa dan malaslah kita belajar,
Mencari
teman
عَنِ الْـمَرْءِ لاَ تَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِيْنِهِ
# فَكُلُّ قَرِيْنٍ بِالْـمُقَارَنِ يَقْتَدِيْ
فَاِنْ كَانَ ذَا شَرٍّ فَجَنِّبْهُ سُرْعَةً #
فَاِنْ كَانَ ذَا خَيْرٍ فَقَارِنْهُ تَهْتَدِيْ
JO
TAKON SONGKO WONG SIJI TAKONO KANCANE.
KERONO
SAKTEMENE KANCA MANUT KANG NGANCANI.
YEN
ONO KONCO OLO LAKONE NDANG DOHONO.
YEN
ONO KONCO BAGUS ENGGAL NDANG KANCANONO
Jika engkau ingin tahu watak seseorang
Maka janganlah engkau bertanya kepadanya
Tapi tanyakanlah kepada siapa ia bergaul
Karena watak itu ikut pergaulannya
Apabila ada teman buruk prilakunya
Maka cepat-cepatlah engkau menjauhinya
Dan bila ada teman yang baik prilakunya
Maka cepat-cepatlah engkau menemaninya
Keterangan
Dalam mencari ilmu peran teman dan
lingkungan sangat berpengaruh dalam keberhasilan dan kegagalan santri menggapai
cita-citanya,tidak sedikit santri yang berpotensi akhirnya gagal hanya karena
salah pergaulan, maka kita harus pandai-pandai mencari teman bergaul,teman yang
baik bukan teman yang selalu menuruti keinginanmu tapi teman yang baik adalah
teman yang mau menunjukkan jalan benar ketika kamu salah,mendukung kamu ketika
kamu benar,bersama kamu ketika kamu dalam kesulitan merasa gembira ketika kamu
senang, nah untuk mencari teman yang baik kamu hanya perlu melihat pergaulan
dari orang yang akan kamu jadikan teman,bila teman pergaulannya baik temanilah
dia, sebaliknya bila teman pergaulannya tidak baik hindarilah dia secepatnya,
teman yang tidak baik bagaikan bara akan membakar kamu menjadi abu hancur lebur
tidak ada gunanya, sementara teman yang baik bagaikan pupuk yang akan mengembangkan
kemampuanmu dan mendorong kamu untuk menghasilkan semaksimal kemampuan kamu,
Keutamaan
ilmu
تَعَلَّمْ فَاِنَّ اْلعِلْمَ زَيْنٌ لأَهْلِهِ # وَفَضْلٌ وَعِنْوَانٌ لِكُلِّ الْمَحَامِدِ
NGAJIHO
KERONO ILMU MAHESI ING AHLINE.
LAN
NGUNGGULAKE LAN DADI TONDO TINGKAH PINUJI.
Blajarlah karna ilmu hiasan bagi ahlinya
Dan kemulyaan serta tanda tingkah terpuji
keterangan
Seorang dokter menjadi hebat di mata
orang lain karena ia punya ilmu. Dosen juga menjadi orang yang di hormati oleh
mahasiswanya karena ilmu. Semakin mulia ilmu yang di miliki maka semakin
terhias pemiliknya jauh dari kesesatan dan kesalahan.
Ilmu sangat mulia. Ilmu adalah
permata makanya, banyak orang yang mencari ilmu. Mulai dari kecil hingga dewasa
seseorang selalu di tuntut untuk berilmu. Tidak mungkin mengerjakan sesuatu
tanpa ada ilmu. Dalam hidup di eraglobalisasi ini semua hebat dengan ilmu. Ilmu
merupakan sesuatu yang di cari oleh semua manusia.
manusia di katakan sebagai makhluk
paling mulia di muka bumi ini,bukan karena kekuatannya karena kalah dengan
gajah,bukan karena kebagusan fisiknya karena ada yang lebih bagus dari
manusia,tapi karena manusia mempunyai ilmu dimana dengan ilmu ini manusia bisa
manjadi kuat melebihi gajah, dan karena ilmu inilah para malaikat di perintahkan
bersujud kepada Nabi Adam as,dan karena ilmu inilah manusia diciptakan untuk
menjadi kholifah di bumi Allah subhanahu wa taala,maka dari itu manusia wajib
mencari ilmu sebanyak-banyaknya dan setinggi-tingginya, oleh karenanya Nabi
bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
وَمُسْلِمَةٍ
Mencari
ilmu sangat wajib atas setiap muslim laki-laki dan perempuan
Ilmu adalah perhiasan yang menghiasi pemiliknya,orang kaya yang
berilmu nilainya lebih tinggi dari yang bodoh,wanita cantik yang berilmu lebih
indah di pandang dari yang tidak berilmu dan seterusnya,ilmu juga adalah
anugerah dari Allah subhanahu wa taala yang di berikan kepada hambanaya yang di
kehendaki baik, seperti kata Nabi :
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
Barang
siapa di kehendaki Allah menjadi orang yang baik maka di fahamkanlah dia
tentang agama
Dan ilmu juga adalah pertanda bahwa
pemiliknya adalah orang-orang yang akan bisa memiliki hal-hal yang terpuji,
maka ketika Nabi Sulaiman diberi pilihan memilih satu dari tiga hal harta,tahta
dan ilmu beliau memilih ilmu,karena beliau tahu bahwa dengan ilmu beliau akan
mendapatkan hal-hal lain selain ilmu tersebut, terbukti dengan memilih ilmu
beliau medapatkan tahta yang tidak mungkin ada yang menyamainya sampai akhir
dunia dan juga harta berlimpah yang tiada tara.
Ilmu juga adalah penuntun manusia
untuk menjadi manusia seutuhnya, manusia yang mengetahui bahwa dirinya adalah
hamba Allah subhanahu wa taala, hamba yang dengan suka cita beribadah kepada
tuhannya,hamba yang mengetahui kelemahan dan ketakberdayaanya hingga tidak akan
berlaku sombong dan dosa, ilmulah yang akan menuntunnya kegerbang pintu surga,
Sang Nabi berkata :
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ
اللهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ
Barang
siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya
jalan ke surga
Metode
cari ilmu
وَكُنْ مُسْتَفِيْدًا كُلَّ يَوْمٍ زِيَادَةً # مِنَ الْعِلْمِ وَاسْبحْ فِىْ بُحُوْرِ الْفَوَائِدِ
ONOHO
NGALAB FAEDAH SABEN DINO ING TAMBAH.
SONGKO
ILMU LAN NGELANGI SEGARANE FAEDAH.
Tambahlah tiap hari ilmu yang berfaedah
Dan selamilah lautan ilmu yang berfaedah
Keterangan
Ilmu bagai hewan liar,bila tidak di
jaga dengan baik maka akan kabur melarikan diri,dan bila di jaga dengan baik
dengan pemeliharaan yang baik pula maka lambat laun akan jadi jinak, dan bila
sudah jinak maka dia akan datang kapanpun kau mau ia datang,jadi ilmu yang
telah kita dapatkan wajib kita jaga dengan memperbanyak muthola’ah,mencatat dan
muroja’ah, setelah itu jangan kita puas dengan ilmu yang telah kita
dapatkan,kita harus menambahkannya setiap hari karena ilmu yang kita dapatkan
seberapa tinggipun pasti lebih banyak ilmu yangt belum kita dapatkan,perlu di
ingat kita wajib manambahkan ilmu baru itu setelah ilmu yang kita punya
benar-benar sudah terjaga, jangan sampai hari ini kita mempelajari bab khobar
tapi bab i’rob yang di pelajari kemarin kabur,tahun ini menghafalkan alfiyah
tapi hafalan imriti tahun kemarin hilang.
fiqih
dan keutamaannya
تَفَقَّهْ فَاِنَّ اْلفِقْهَ اَفْضَلٌ قَائِدِ
# اِلَى الْبِّرِوَالتَّقْوَى وَاَعْدَلُ قَاصِدِ
هُوَاْلعِلْمُ اْلهَادِىْ اِلَى سُنَنِ
الْهُدَى # هُوَالْحِصْنُ يُنْجِىْ مِنَ جَمِيْعِ الشَّدَائِدِ
NGAJIO
FIQIH KERONO UNGGULE LAN NUDUHAKE. MARING BAGUS LANWEDI ALLAH LUWIH JEJEKE.
ILMU
FIQIH KANG NUDUHAKE DALAN PITUDUH.
HIYO
BENTENG KANG NYELAMETAKE SEKEHE PEKEWUH.
Blajarlah feqih karna sebaik-baik tuntunan
Tuk kebaikan taqwa dan lebih tujuannya
Ilmu feqih yang member jalan bagi petunjuk
Juga banteng penylamat segala kesulitan
Keterangan
Ilmu fiqih secara ta’rif fan ilmu
adalah : Ilmu tentang hukum-hukum syare’at yang di ambil dari dari
dalil-dalilnya melalui metode ijtihad dari para mujtahid. Ilmu fiqih adalah
salah satu ilmu yang sangat vital di samping ilmu tauhid,karena tanpa ilmu
fiqih ibadah-ibadah yang kita lakukan tidak akan sah, bahkan bila tanpa ilmu
fiqih perbuatan kita sehari-hari bisa jadi merupakan kemaksiatn tanpa kita
sadari, karena setiap perbuatan orang yang akil baligh haruslah di dasarkan
pada hukum syareat,oleh karena itu sangatlah wajib kita mempelajari ilmu fiqih
agar ibadah-ibadah yang kita lakukan,muamalah yang kita kerjakan sesuai dengan
hukum yang telah di tetapkan oleh Allah subhanahu wa taala.dan karena
pentingnya ilmu fiqih Umar bin khottob berkata : Janganlah berjual beli di
pasarku ini kecuali orang yang tahu fiqih.
Mengapa
Umar berkata seperti itu?.. karena orang yang tidak tahu ilmu fiqih pasti akan
terjerumus pada muamalah yang tidak sah atau malah yang haram mungkin tanpa di
sadari.
Beberapa
nas utamanya ilmu fiqih
Allah
subhanahu wataala berfirman
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ
رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
Sabarkan
jiwamu bersama orang-orang yang menyembah tuhannya di pagi dan sore hari yang
hanya menghendaki ridlo tuhannya
Nabi
Muhammad صلى الله عليه وسلم barsabda :
ما عبد الله سبحانه وتعالى بشيء افضل من فقه فى الدين
tidak
di sembah Allah subhanahu wa taala dengan sesutau yang lebih utama dari faham
agama
Imam
syafi’i berkata : العلم علمان علم الفقه للاديان وعلم
الطب للابدان وما وراء ذلك بلغة مجلس
ilmu ada dua untuk menjaga agama
dari penyakit jiwa dan ilmu kedokteran untuk menjaga badan dari penyakit
jasmani selain dua ilmu itu maka hanya ilmu untuk meramaikan majlis.
dalam tafsir ayat ini imam ibnu
katsir berkata kita di perintahkan untuk bersabar ketika berada di majlis
dzikir, nah arti dari majlis dzikir ini menurut Imam Atho’ adalah majlis yang
membahas halal haram,bagaimana kita menjual dan membeli bagaimana kita
sholat,puasa,zakat,haji dll.
Keutamaan
ahli fiqih dari ahli ibadah
فَاِنَّ فَقِيْهًا وَاحِدًامُتَوَرِّعًا #
اَشَدُّعَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ اَلْفِ عَابِدِ
WONG
ALIM FIQIH SIJI TUR KANG NGEDOHO HAROM.
LUWIH
ABOT TIMBANG ‘ABID SEWU MUNGGUH SYAITON
Seorang ahli feqih yang menjauhi harom
Lebih berat dari sribu hamba bagi syetan
Keterangan
Manusia yang paling baik adalah
manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain, semakin bermanfaat bagi orang
lain semakin baiklah dia,nah kemanfaatan manusia bagi orang lain itu bisa di
lihat dari dua pandangan, bisa kemanfaatan duniyawi dan bisa kemanfaatan
ukhrowi, dari dua kemanfaatan ini jelas kemanfaatan ukhrowi lebih utama,karena
kehidupan akherat adalah kehidupan yang sesungguhnya, kehidupan di dunia ini
hanya sekedar cermin bagi kehidupan kelak, hidup di dunia ini singkat sementara
di akherat kita akan hidup selamanya, bila bahagia di sana maka bahagia
selamanya dan bila tersiksa maka akan tersiksa selamanya kecuali mendapatkan
rahmat dan fadlol dari sang pencipta. Nah seorang yang ahli fiqih yang mau
mengamalkan ilmunya hidupnya akan sangat bermanfaat sekali bagi orang lain,
karena tidak setiap manusia mengetahui hukum-hukum agama maka keberadaan orang
yang mengetahui ilmu fiqih di lingkungannya akan sangat membantu mereka dalam
mengamalkan syare’at agama islam, dan hal ini sangat memberatkan pada musuh
sejati manusia yaitu syetan, karena syetan bersumpah di hadapan Allah taala
akan membawa serta keturunan Adam untuk masuk neraka sebanyak-banyaknya, dan
hal itu akan sulit dengan adanya ahli fiqih yang menunjukkan jalan yang benar
kepada umat manusia,
Bahayanya
Orang Bodoh Yang Tekun Beribadah
فَسَادٌ كَبِيْرٌ عَالِمٌ مُتَهَتِّكٌ #
وَ اَكْبَرُ منْهُ جَاهِلٌ مُتَنَسِّكُ
هُمَا فِتْنَةٌ فِي الْعَالَمِيْنَ عَظِيْمَةٌ #
لِمَنْ بِهِِمَا فِيْ دِيْنِهِ يَتَمَسَّكُ
GEDENE
KERUSAKAN WONG ALIM DAK NGELAKONI.
LUWIH
GEDE TIMBANG IKU WONG BODO NGELAKONI.
KARONE
IKU AGUNG AGUNGE FITNAH DUNYA.
TUMRAP
WONGKANG TETANGGEN PERKORO AGAMA.
Besar kerusakan oang alim yang mlakukan
Lebih besar jika orang bodoh yang mlakukan
Keduanya membuat fitnah besar di dunia
Bagi orang yang memegang(menjalankan)perkara agama
Keterangan
Misalkan ada seseorang misal namanya
Agus, Agus ini adalah seorang yang pintar tetapi masih suka berbuat kejahatan
misalnya Korupsi, dosa si Agus ini besar sekali karena ia sudah tahu kalau itu
dosa tetapi masih dilanggarnya. Si Agus punya tetangga namanya Freddy. Si
Freddy ini tekun sekali beribadah sering ke masjid mengalahkan si Agus yang
pintar. Tetapi si Freddy ini adalah seorang yang bodoh (kurang ilmunya) jadi
kalau beribadah ia hanya ikut – ikutan tidak tahu ilmunya secara mendetil ,
sholatnya ya hanya jungkar jungkir tak tahu apa artinya , kenapa ia sholat,
syarat nya sholat , rukunnya sholat. Maka si Freddy ini lebih berbahaya di
banding dengan si Agus yang Korupsi. Kedua orang seperti Agus dan Freddy ini
tidak layak di jadikan panutan. Bahkan menjadi fitnah bagi ummat.
Belajar
harus mau payah
تَمَنَّيْتَ اَنْ تُمْسِىَ فَقِيْهًا مُنَاظِرًا #
بِغَيْرِ عِنَاءٍ وَالْجُنُوْنُ فُنُوْنُ
وَلَيْسَ اكْتِسَابُ الْمَالِ دُوْنَ مَشَقَّةٍ #
تَحَمَّلُهَا فَالْعِلْمُ كَيْفَ يَكُوْنُ
SIRO
KEPINGIN DADI ALIM FIQIH KANG WICORO.
TANPO
KANGELAN EDAN IKU WERNO.
ONOTO
GOLEK ARTO ORA KANTI KANGELAN.
DENE
ILMU KAYA OPO KASIL DO KANGELAN.
Kamu ingin jadi ahli feqih ilmu agama
Tetapi kamu tidak mau bersungguh-sungguh
Hal ini seperti keinginan orang gila
Karena orang gila itu banyak macamnya
Tidak ada orang yang mendapat harta benda
Tanpa mau bekerja denag bersusah payah
Apalagi ilmu bagaimana engkau dapatkan
Sedang engkau tidak mau blajar dan brusaha
Keterangan
Ilmu apalagi ilmu fiqih adalah
semulia-mulianya karunia tuhan yang di berikan kepada manusia,karena dengan
ilmulah manusia bisa menjadi manusia seutuhnya,manusia yang pantas menjadi
kholifah di jagad raya ini, maka dari itu mencari ilmu haruslah dengan perjuangan
dan usaha yang keras, orang yang mencari ilmu harus berani menempuh kesulitan
demi kesulitan yang menghadangnya, perbandingannya adalah bila orang yang
mencari harta harus bekerja keras demi mendapatkannya,harus berani membanting
tulang dan memeras keringat untuk menggapainya dimana kalau tidak membanting
tulang memeras keringat maka tidak akan berhasil mendapatkannya maka ilmu lebih
dari usaha mencari harta, karena ilmu jauh lebih sulit di dapatkan dari sekedar
harta, harta adalah sesuatu yang nyata terlihat mata dan bisa di cerna
bagaimana cara mendapatkannya, sementara ilmu adalah sesutau yang misterius,
belum tentu orang yang cerdas dan semangat kemudian pasti akan mampu
mendapatkan ilmu yang bermanfaat,ilmu yang akan membawanya mendekatkan diri kepada
sang pencipta, ilmu adalah Nur “cahaya” ilahi yang hanya di berikan kepada
hamba yang di kehendaki, maka dari itu seorang yang seperti Imam Syafi’i saja
sampai bertanya pada gurunya yaitu Imam Waki’ seperti dalam syair di bawah ini
:
شكوت الى وكيع سوء حفظى فارشدنى الى ترك المعاصى
و اخبرنى بان العلم نو ر ونور الله لا يهدى لعاصى
Saya
melapor pada syeh Waki’ tentang buruknya hafalanku, maka beliau memberikan
petunjuk padaku untuk meninggalkan kemaksiatan,beliau memberitahukan bahwailmu
adalah Nur dan Nur Allah tidak akan di berikan kepada mereka yang ahli maksiat
Syiir ini adalah gubahan Imam
syafi’i sendiri menceritakan pengalaman pribadinya, pengalaman tentang buruknya
hafalan beliau imam syafi’i, seorang yang dalam usia 7 tahun sudah bisa
menghafal Al-Qur’an dan dalam usia belasan tahun mampu menghafal kitab Al
Muwatto’ juga kitab-kitab lainnya, namun dengan kecerdasan dan kedisiplinan
hidup beragamanya beliau tetap berkata :
لا يطلب العلم من يطلبه بالعز والغنى
ولكن يطلب العلم من يطلبه بالذل والفقر
Tidak
mencari ilmu orang yang mencarinya dengan kemuliaan dan kekayan,tapi dialah
mencari ilmu yang mencarinya dengan kehinaan dan kefakiran
Janganlah
banyak bicara
اِذَا تَمَّ عَقْلُ الْمَرْءِ قَلَّ كَلاَمُهُ #
وَاَيْقِنْ بِحُمْقِ الْمَرْءِ اِنْ كَانَ مُكْثِرًا
NALIKO
SEMPURNO AKALE KIDIK GUNEME.
LAN
NYATAKNO KUMPRUNGE WONG YEN AKEH GUNEME.
Jika sempurna akalnya sdikit bicaranya
Dan menunjukkan orang bodoh banyak bicara(tanpa
manfaat?
Keterangan
Lisan adalah anggota badan manusia
kedua yang paling berpengaruh bagi manusia setelah hati, kalau hati adalah
dasar bagi keselamatan dan keterpurukan manusia maka lisan adalah tonggak atau
tiang dari keselamatan dan keterpurukan tersebut, Nabi bersabda :
من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيرا او ليصمت
Barang
siapa beriman dengan Allah taala dan hari akhir maka bicaralah yang baik atau
diamlah.
Maka dari itu orang yang menyadari
kelemahan dirinya dan keterbatasan akal fikirnya dia akan membatasi lisannya
dalam berbicara kecuali sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya baik di dunia atau
di akhirat kalau di bicarakan,dan hanya orang bodohlah yang akan banyak bicara,
karena dia tidak tahu bahwa semakin banyak bicara dia semakin banyak memasang
tali di lehernya,tidak tahu bahwa apa yang terucap lisan adalah sesuatu yang
akan di pegang oleh orang yang mendengarnya,tidak tahu bahwa kalau kerbau itu
di pegang lewat tali yang di jeratkan di lehernya maka manusia di pegang lewat
ucapan yang di keluarkan lisannya,dan dia tidak tahu atau tidak menyadari bahwa
semakin orang banyak bicara maka semakin besar dia bisa terjatuh dalam
kesalahan, Nabi bersabda :
مَنْ كَثُرَ كَلامُهُ كَثُرَ سَقَطُهُ
Barang
siapa banyak bicara maka banyak kesalahan bicaranya
juga bersabda : المؤمن من قل كلامه وكثر عمله والمنافق من كثر كلامه وقل عمله
Orang
mu’min adalah orang yang sedikit bicaranya tapi banyak amalnya, sementara orang
munafik adalah orang yang banyak bicara sedikit amalnya.
Bahayanya
lisan
يَمُوْتُ الفَتَى مِنْ عَثْرَةٍ مِن لِّسَانِهِ #
وَلَيسَ يَمُوتُ الْمَرْءِ مِنْ عَثْرَةِ الرِّجْلِ
فَعَثْرَتُهُ مِنْ فَيْهِ تَرْمِىْ بِرَأْسِهِِ #
وَعَثْرَتُهُ بِالرِّجْلِ تَبْرَى عَلَى الْمَهْلِِ
MATINE
WONG ANOM SEBAB KEPLESET LISANE.
ORA
KOK MATINE SEBAB KEPLESET SIKILE.
KERONO
MLESETE LISAN NEKA’AKE BALANG ENDAS.
DENE
MLESETE SIKIL SUWE SUWE BISO WARAS.
Matinya seseorang sebab terpleset lisannya
Bukannya matinya sebab terpleset kakinya
Jika mlesetnya lisan(salah ucapan)mendatangkan bencana
Jika terplesetnya kaki lama-lama bias sembuh
Keterangan
Mulut bagaikan pedang yang tajam
bila di gunakan dengan benar dan dengan hati-hati maka akan sangat bermanfaat
bagi kehidupan manusia secara umum, tapi bila tidak hati-hati menggunakannya
maka akan mengiris pemegangnya atau orang lain yang mestinya tidak boleh di
iris, maka dari itu bahaya yang ditimbulkan mulut lebih besar pengaruhnya dari
bahaya yang di timbulkan oleh anggota badan selain mulut, satu kali tangan
memukul yang tersakiti oleh tangan tersebut hanya satu orang yang terpukul, tapi
satu kata terucap bisa menyakiti seluruh umat, begitu juga satu kata yang
mengadu domba bisa menimbulkan bunuh membunuh di antara seluruh warga,kesalahan
yang di lakukan mulut kamu dalam berkata bisa melenyapkan nyawamu karena di
gantung tapi kesalahan yang dilakukan kaki kamu dalam melangkah akibatnya hanya
terkilir dan jatuh.
Utamanya
orang yang berilmu
أَخُو الْعِلْمِ حَيُّ خَالِدٌ بَعْدَ مَوْتِهِ *
وَأَوْصَالُهُ تَحْتَ التُّرَابِ رَمِيْمُ
وَذُو الْجَهْلِ مَيْتٌ وَهُوَ يَمْشِى عَلَى
الثَّرَى # يُظَنُّ مِنَ
اْلاَحْيَاءِ وَهُوَ عَدِيْمُ
WONG
DUWE ILMU URIP LANGGENG SAKWUSE MATI. DENE ADON-ADONE BOSOK NING NGISORE BUMI.
WONG
BODO MATINE HAALE MELAKU NING DUWURE BUMI. DEN NYONO WONG KANG URIP NANGING
PODO WONG MATI.
Orang yang berilmu hidup kekal stelah mati
Adapun jasadnya tlah hancur didalam bumi
Orang bodoh ibarat mayat jalan dibumi
Disangka masih hidup namun bagaikan mati
Keterangan
Bila gajah mati meninggalkan gading
maka manusia mati meninggalkan sejarah, tapi manusia bukanlah gajah yang tidak
berakal seperti juga gajah bukanlah manusia yang tak bergading, yang berharga
dari gajah adalah kekuatan fisik sementara yang berharga dari manusia adalah
kekuatan pekerti dan ilmunya, dan antara gading dan ilmu tidaklah patut untuk
di perbandingkan karena terlalu jauhnya kemuliaan ilmu, ilmu akan tetap melekat
pada pemiliknya manakala ia sudah tinggal tulang belulang didalam kuburnya,
sementara gading akan segera terlepas manakala gajah mati dalam waktu yang
tidak terlampau lama, sejarah sudah membuktikan betapa para ilmuwan tetap hidup
sepanjang masa meskipun mereka telah tiada berabad-abad lamanya, yah meskipun
arti hidupnya sangat berbeda dengan arti kehidupan nyata mereka,kehidupan
mereka sekarang ini adalah kehidupan ilmunya yang masih tetap menerangi
kehidupan manusia, begitupula keberadan keilmuan mereka yang masih tetap
diperhatikan dan jadi pertimbangan bagi manusia yang hidup sesudah mereka, kita
masih sangat sering mendengarkan orang-orang menyebutkan nama Imam syafi’i,Imam
ghozali,syeh abdul Qodir al jaelani, dan para ilmuwan lainnya, padahal
terkadang kita berkumpul dengan banyak orang namun nama kita tidak di sebutkan
sekalipun,kenapa ?.. karena kita tidak berilmu atau berilmu tapi ilmu kita
tidak mampu menerangi kehidupan mereka, maka dari itu sangat tepat sekali
perumpamaan bahwa orang yang bodoh walaupun masih bernafas sudah tergolong
orang mati karena kehidupannya sudah tidak diperhitungkan lagi layaknya mereka
yang sudah mati. Namun demikian mencari ilmu tidak boleh dengan tujuan agar
nama kita abadi,ilmu adalah bukan tujuan pokok dalam belajar,ilmu hanyalah alat
agar kita bisa mengenal diri sendiri,bahwa diri kita adalah hamba yang lemah
yang tiada mempunyai kemampuan apapun tanpa rahmat dari Allah subhanahu watala,
yang dengan pengertian inilah kita bisa menyembah tuhan tanpa pijakan apapun
selain bahwa kita adalah hambanya, hamba yang harus taat melaksanakan
perintahnya dan menjauhkan larangannya tanpa tujuan apapun.
Kita
harus berjuang dan tabah
لِكُلٍّ اِلَى شَأْوِ الْعُلَى حَرَكَاتُ #وَلَكِنْ عَزِيْزٌ فِى الرِّجَالِ ثُبَاتُ
KABEH
WONG MARING DERAJAT LUHUR OBAHE ATI.
TAPINE
KIDIK PORO ROJUL IKU NETEPI
Semua orang ingin punya drajat yang tinggi
Tapi hanya sdikit orang yang bersungguh-sungguh
Keterangan
Setiap sesuatu yang mulia dan luhur
tentu tidak akan mudah untuk di dapatkan,harta dan pangkat yang termasuk
sesuatu yang mulia di dunia tidak akan mudah di dapatkan kecuali dengan
perjuangan,kerja keras dan pengorbanan, semakin besar apa yang ingin kita
dapatkan maka semakin besar pula bentuk perjuangan dan kerja keras serta
pengorbanannya, sangat berbeda perjuangan seseorang yang ingin jadi lurah
dengan orang yang ingin jadi presiden, begitupula dalam seluruh kemuliaan dunia
lainnya, dan begitupula orang yang ingin mendapatkan kemuliaan di akherat kelak
maka dia harus berjuang,kerja keras dan berkorban, berjuang untuk mendapat
derajat mulia di sisi Allah dengan mencari ilmu sebanyak-banyaknya dan bekerja
keras dengan mengamalkan ilmunya serta berkorban dengan
kesenangan-kesenangannya demi mendapatkan tempat di sisinya, dan bila kita
berkeinginan lebih tinggi lagi maka kita harus lebih berjuang lagi dan bekerja
keras lagi serta berkorban lagi, keinginan tanpa perjuangan adalah hayalan
kosong, dan perjuangan tanpa kerja keras adalah kebohongan serta kerja keras
tanpa pengorbanan adalah penipuan.
Adab
bermasyarakat
اِذَا كُنْتَ فِىْ قَوْمٍ فَصَاحِبْ خِيَارَهُمْ # وَلاَ تُصْحَبِ اْلاَرْدَى فَتُرْدَى مَعَ الرَّدِىْ
NALIKO
ONO SIRO IKU WOR-WORAN QOUM.
MONGKO
NGANCANONO SIRO ING BAGUSE QOUM
Jika engkau berada ditengah-tengah kaum
Maka temanilah kaum yang baik akhlaqnya
Dan jangan menemani orang yang buruk akhlaqnya
Karna engkau akan rendah jika bersamanya
Keterangan
Dalam pepatah di sebutkan berteman
dengan penjual wewangian akan menjadi wangi tanpa harus memakai wewangian dan
berteman dengan penjual minyak tanah akan bau minyak tanah juga,atau bermain
api akan terbakar dan bermain air akan basah,artinya bahwa lingkungan dan
orang-orang yang ada disekitarnya itu sangat berpengaruh pada kehidupan dan
watak seseorang, lingkungan yang keras tentu akan membentuk watak-watak yang
keras,dan lingkungan yang tidak perdulian juga akan membentuk watak yang juga
tidak perdulian, begitupula teman yang malas akan membentuk watak jadi malas
dan teman yang baik akan membentuk watak jadi baik, maka dalam pergaulan kita
wajib memilah dan memilih mana yang patut di jadikan teman dan mana yang tidak
layak di jadikan teman,kita harus mencari teman hanya mereka yang punya
perangai dan watak baik maka banyak kemungkinan kita bisa menjadi baik, jangan
kita berteman dengan mereka yang tidak baik karena besar kemungkinan kita
menjadi tidak baik,sebab kebaikan orang lain bisa menurun pada kita namun butuh
waktu lama berbeda dengan kejelekan akan segera jadi watak kita dalam waktu
yang singkat,
Mengagungkan
ustadz 1
أُقَدِّمُ أُسْتَاذِىْ
عَلَى نَفْسَ وَالِدِىْ # وَاِنْ نَالَنِىْ مِنَ وَالِدِى الْفَضْلَ
وَالشَّرَفَ
DISIK-AKE
INGSUN ING GURU NGEREAKE ING BOPO.
SENAJAN
OLEH INGSUN KAMULYAN SONGKO BOPO.
Saya utamakan guru daripada ayah
Meskipun kemulyaan diperoleh dari ayah
Keterangan
Manusia hidup bukan hanya di dunia
tapi juga akan hidup kekal kelak di akherat, bila di dunia nasab kita adalah
kepada mereka yang melahirkan kita maka di akherat nasab kita adalah mereka
yang mengajarkan agama kepada kita,dan kita tahu bahwa hidup di dunia hanya
sesaat sementara hidup di akherat selamanya tanpa kematian,dan kita tahu bahwa
kesenangan di dunia adalah palsu sementara kesenangan di akherat adalah
hakiki,maka dari itu seorang ustadz seharusnya harus lebih di utamakan dari
orang tua kandung yang tidak mengajarkan ilmu agama, namun kita tidak boleh
meremehkan peran orang tua dalam perkembangan keagamaan kita, karena tanpa orang
tua yang mendukung kita belajar ilmu agama maka tidak akan bisa kita belajar
agama pada seorang ustadz, jadi mereka berdua yakni ustadz dan orang tua kita
adalah orang-orang yang wajib kita muliakan melebihi siapapun, adapun
keterangan diatas ini hanya memberi gambaran kepada kita dimana letak kemuliaan
mereka berdua, bukan bahwa orang tua yang tidak mengajarkan agama terus tidak
harus kita muliakan, karena keterangan mengenai kewajiban birrul walidain
walaupun mereka kafirpun banyak tersebar di kitab-kitab dan hadis-hadis.
Mengagungkan
ustadz 2
فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ
وَالرُّوْحُ جَوْهَرُ # وَهَذَا مُرَبِّ
الْجِسْمَ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَفْ
DENE
GURU IKU KANG NGITIK-NGITIK ING NYOWO.
DENE
NYOWO IKU DEN SERUPAAKE KOYO SUCO.
Guru itu yang membentuk jiwa seseorang
Sedangkan jiwa itu ibarat butir intan
Adapun orang tua itu membentuk raga
Sedangkan raga itu ibarat tempat intan
keterangan
Jiwa atau ruh adalah inti dari
manusia,sedangkan badan adalah tempat bersemayam bagi jiwa itu selama hidup di
dunia,badan bisa rusak dan mati tapi jiwa akan tetap abadi, dan hanya orang
bodoh saja yang lebih memandang tempat daripada yang bertempat, seperti emas
yang dibungkus daun tetap lebih mulia dari batu yang di bungkus sutera, namun
begitu tempat juga akan mempengaruhi nilai dari yang bertempat,seperti roti
yang di bungkus dengan indah dan rapih mempunyai nilai lebih dari roti yang di
bungkus plastik,seperti itu juga peran ustadz dan orang tua dalam kehidupan
kita,guru kita membimbing jiwa kita agar menjadi manusia sejati, manusia yang
mengerti bahwa dirinya adalah hamba Allah swt. Guru kita adalah pembimbing jiwa
kita dalam melewati jalan-jalan menuju ridlo Allah subhanahu wataala, dan guru
kita adalah orang-orang yang berusaha menyelamatkan sedini mungkin agar kita
tidak terjerumus dalam panasnya api neraka,sedangkan orang tua kita adalah
orang yang mengasihi kita dengan kasih sayang tulus tanpa pamrih apapun,dengan
kasih sayang mereka mendorong kita agar mampu hidup layak dan pantas dan dengan
kasih sayang pula mereka akan memberikan apapun yang mereka punya agar kita
selamat hiup di dunia ini dari panasnya matahari,panasnya kelaparan dan
pahitnya kemiskinan.jadi mereka yakni ustadz dan orang tua adalah orang-orang
yang sangat berjasa bagi kita di dua medan yang berbeda yaitu dunia dan
akherat,dan kamu sudah tahu bahwa akherat lebih utama.
Mengagungkan
ustadz 3
رَأَيْت اَحَقَّ الْحَقِّ حَقَّ الْمُعَلِّمِ # وَأَوْجَبَهُ حِفْظًا عَلَى كُلِّ مُسْلِمِ
لَقَدْ حَقَّ اَنْ يُّهْدَى اِلَيهِ كَرَامَةً # لِتَعْلِيْمِ حَرْفِ وَاحِدٍ اَلْفُ دِرْهَمٍ
AKU
WIS NEKODAKE ING LUWIH HAK-HAKE BENER YOIKU HAKE WONGKANG NUDUHAKE BARANG
BENER. LAN LUWIH TAK TEKODAKE LUWIH WAJIB DEN REKSO. MUNGGUHE KABEH WONG ISLAM
KANG KEPINGIN BISO.
GURU
WIS MESTI DI HADIAHE SEWU DIRHAM. MULYOAKE KERONO MULANG HURUF SIJI TUR PAHAM.
Saya tlah meyakini lebih hak-haknya benar
Yaitu ha-haknya bagi seorang guru
Dan menjaga hak-hak guru itu adalah wajib
Bagi setiap orang Islam(murid) yang ingin bisa(ilmunya
manfaat)
Guru pantas diberi hadiah sribu dirham
Tuk mulyanya mendidik sehuruf hingga faham
Keterangan
Ilmu adalah sesuatu yang mulia yang
karena mulianya, harta seberapapun banyaknya tidak akan sesuai untuk di
bandingkan dengan ilmu,karena hanya ilmulah yang membedakan manusia dari
makhluq lainnya,maka jasa seorang ustadz adalah jasa yang tidak terkira
besarnya,dan karena besarnya jasa ustadz dalam mengajarkan ilmu pada kita,
andaikan ustadz meminta imbalan seribu dirham dari setiap huruf yang di ajarkan
maka hal itu pantas sekali dan wajib kita laksanakan,karena merekalah yang
menjadikan kita menjadi manusia yang sebenar-benarnya,dan menjauhkan kita dari
menjadi manusia kosong yang tidak berguna.
Nafsu
harus di hinakan
اَرَى لَكَ اَنْ تَشْتَهِى اَنْ تُعزَّهَا #
فَلَسْتَ تَنَالُ الْعِزَّ حَتَّى تُذِلَّهاَ
NINGALI
INGSUN MARING SIRO KEPINGIN MULYO.
MONGKO
DAK KASIL MULYO SIRO YEN DURUNG INO.
Saya melihatmu ingin jadi orang yang mulya
Maka tak akan mulya sebelum engkau hina(bersusah
payah)
Keterangan
Nafsu adalah sumber kehancuran bagi
manusia yang mengikuti kemauan-kemaunnya, nafsu adalah sasaran utama para
syetan menghancurkan akal manusia, maka dari itu nafsu harus di tundukkan dan
di hinakan agar jangan menuntut hal-hal yang akan merugikan diri kita, barang
siapa menuruti keinginan dari satu keinginan-keinginan nafsunya maka nafsu akan
menuntut keinginan-keinginan yang lain, nafsu bagaikan anak kecil yang bila
kamu turuti kemauan menyusunya maka dia tidak akan berhenti menyusu tapi bila
engkau hentikan maka diapun akan berhenti, namun nafsu juga adalah sesuatu yang
penting bagi manusia,tanpa nafsu manusia bukanlah manusia,tanpa nafsu amal kita
berkurang nilainya, Nah.. kemuliaan manusia terletak pada kemampuan manusia
mengendalikan nafsu-nafsunya,bagi mereka yang mampu mengendalikan nafsunya
hingga mereka tidak terjerumus pada hitamnya kemaksiatan akan mendapatkan
kedamaian yang sejati,dan bagi mereka yang tidak mampu mengendalikan nafsunya
hingga menjadi liar dan durjana maka kehinaanlah yang akan mereka dapatkan baik
di dunia maupun di akherat kelak.
Jangan
berburuk sangka
اذَا سَاءَ فِعْلُ الْمَرْءِ سَاءَ ظُنُوْنُهُ #
وَصَدَّقَ مَا يَعْتَادُهُ مِنْ تَوَهُّمِ
NALIKO
OLO LAKONE WONG OLO NYANANE.
LAN
BENER NYANANE WONG BENER PENGADATANE.
Apabila seseorang jelek prilakunya
Maka jelek pula prasangka orang tersebut
Dan bila seseorang baik prasangkaannya
Maka baik pulan apa yang diperbuatnya
Keterangan
Setiap manusia akan berfikir menurut
apa isi kepalanya,maka bila isi kepalanya adalah hal-hal yang baik dan hal-hal
yang positif maka dia akan menghubungkan setiap hal dengan kebaikan dan hal
yang positif,dan bila isi kepalanya adalah hal-hal yang tidak baik atau hal-hal
yang negatif maka dia akan menghubungkan setiap sesuatu dengan ketidak baikan
dan hal-hal yang negatif,oleh karena itu kita harus belajar menghilangkan buruk
sangka kepada orang lain karena kita wajib belajar memperbaiki diri
kita,persangkaan kita yang buruk kepada orang lain adalah cerminan bahwa kita
adalah orang yang berperilaku buruk,dan perilaku buruk yang tidak terpuji
adalah sesuatu yang wajib kita berantas dari diri kita,kita harus selalu ingat
bahwa kita adalah manusia yang akan dengan mudah melakukan
penyelewengan-penyelewengan terhadap aturan bermasyarakat,berkeluarga atau
beragama,mungkin penyelewengan itu kita lakukan tanpa sengaja tapi sering pula
kita melakukannya dengan sadar sesadar-sadarnya, jadi kita adalah bukan orang
yang sebaik-baiknya,kita adalah orang yang banyak dosanya dan banyak
kesalahannya,maka dari itu tempatkanlah diri kita di tempat yang
serendah-rendahnya jangan pernah kita merasa diri kita lebih dari orang
lain,pandanglah diri kita dari sisi negatifnya jangan dari sisi
positifnya,sementara nilailah orang lain dari segi positifnya jangan di lihat
dari hal yang negatifnya
Manusia
sekitar kita
فَمَا النَّاسُ اِلاَّ وَاحِدٌ مِنْ ثَلاَثَةٍ #
شَرِيْفٌ وَمَشْرُوْفٌ وَمِثْلٌ مُقَاوِمُ
فَاَمَّا الَّذِىْ فَوْقِىْ فَأَعْرِفُ قَدْرَهُ #
وَاَتْبَعُ فِيْهِ الْحَقَّ وَالْحَقُّ لاَزِمُ
فَاَمَّا الَّذِىْ مِثْلِى فَاِنْ زَلَّ اَوْ هَفَا
# تَفَضَّلْتُ اِنَّ الْفَضْلَ بِالْفَخْرِ حَاكِمُ
فَاَمَّا الَّذِىْ دُوْنِىْ فَاَحْلَمُ دَائِبًا
# أَصُوْنُ بِهِ عِرْضِى وَاِنْ لاَمَ لاَئِمُ
ORA
ONO MANUNGSO IKU WUJUD PERKORO.
KEJOBO
SIFAT SIJI SAKING TELUNG PERKORO.
DENE
WONG SAK DUWURE AKU WERUH DERAJATE.
LAN
AKU MANUT HAKE MERGO HAK BARANG MESTI
DENE
WONG SAK PADAKU LAMUN WONG IKU KELIRU.
PODO
UGO IKU WONG KELUPUTAN MARANG AKU.
MONGKO
AWEH KENUGRAHAN MARANG KANG SALAH.
KERONO
KENUGRAHAN IKU NGUNGKULI SIFAT BUNGAH.
DENE
WONG SAK NGISORKU AKU SABAR BIYOSO.
NGEREKSO
KEWIRANGAN NAJAN AKU DEN WODO
Tiga macam sifat yang ada pada manusia
Pertama lebih mulya dari teman-temannya
Kedua lebih rendah dari teman-temannya
Dan ketiga itu sama dengan teman-temannya
Pada orang yang drajatnya lebih dari kita
Kita ikut kebenaran yang diajarkannya
Pada orang yang drajatnya sama dengan kita
Kita harus banyak bersabar dan memaafkan
Memberi maaf pada orang yang berbuat salah
Dapat mendatangkan anugrah kebahagiaan
Menghadapi orang yang drajatnya dibawah kita
Kita harus bersabar
dalam menghadapinya(menjaga dia)
Keterangan
Manusia adalah makhluq yang tidak
bisa tidak harus berhubungan satu dengan yang lain, dan dari hubungan itu akan
timbul berbagai hal yang bisa jadi bumerang tapi bisa juga menjadi pemicu
kebangkitan,orang yang salah dalam bergaul akan dengan mudah rusak dalam
kehidupannya namun tidak sedikit orang-orang yang telah rusak dalam
kehidupannya bisa bangkit karena pengaruh pergaulan yang baru, dalam sebuah
siir disebutkan :
لاتصحب الكسلان فى حالاته كم صالح بفساد أخر يفسد
عدوى البليد الى الجليد سريعة كالجمر يوقد فى الرماد فيخمد
Jangan
engkau temani pemalas dalam seluruh tingkahnya,karena banyak orang yang baik
sebab rusaknya orang lain dia menjadi rusak,
Penularan
penyakitnya pemalas akan sangat cepat menempel pada orang yang rajin, bagaikan
arang yang akan mati di masukkan dalam pasir
Sedangkan
Nabi bersabda :
كل مولود يولد على فطرة الاسلام وانما ابواه يهودانه او
ينصرانه او يمجسانه
Setiap
bayi yang terlahir itu terlahir diatas kesucian islam, hanya ibu bapaknya yang
menjadikannya yahudi nasroni atau majusi.
Sabda Nabi ini jelas memberi
pengertian bahwa manusia sangat terpengaruh oleh lingkungannya, teruatama
lingkungan keluarganya, maka dari itu kita harus bisa melihat lingkungan kita,
sebab orang-orang di sekitar kita hanya ada tiga kelompok,
v
Orang-orang yang diatas kita dalam ilmu dan amalnya,
orang dalam kelompok ini wajib kita
ikuti dan kita dekati,dari merekalah di harapkan kita akan semakin maju ilmu
dan amal kita,dan kepada merekalah kita harus banyak meminta nasehat dan
pertimbangan-pertimbangan juga bermusyawaroh dalam setiap permasalahan yang
kita hadapi,mereka adalah sumber maka kita harus menimbanya jangan terlalu
berharap sumber itu akan mendatangi kita.
v
Orang-orang yang berada dibawah kita dalam ilmu dan amalnya,
orang dalam kelompok ini harus kita
kasihi,dengan memberikan perhatian dan siraman nur islam dan iman kepada
mereka, jangan mereka kita tinggalkan karena kita memiliki kewajiban amar
ma’ruf nahi mungkar dan kewajiban nasyrul ilmi,kita harus bisa memberi maaf
kepada mereka karena ketidak mengertian mereka bersikap kepada kita atau kepada
diri mereka sendiri, kita harus bisa mengajak mereka mendekatkan diri dan
mengenalkannya dengan tuhannya jangan sampai malah kita menjauhkan mereka dari
tuhannya karena ketidak mampuan kita berkomunikasi dengan mereka lewat
komunikasi dakwah atau komunikasi kemanusiaan.
v
Orang-orang yang sederajat dengan kita dalam ilmu dan amalnya,
kelompok ini adalah kelompok yang
harus kita rangkul untuk bersama berjuang meningkatkan kualitas diri
masing-masing,kita ajak mereka bersaing dalam kebaikan karena persaingan adalah
sesuatu yang bisa mendorong kita untuk berbuat yang lebih baik bagi kita, dan
tidak ada salahnya bersaing dalam kebaikan karena itu adalah perintah Allah
taala dalam firmannya,
Janganlah
mendendam
دَعِ الْمَرْءَ لاَتُجْزِ عَلَى سُوْءِ فِعْلِهِ #
سَيَكْفِيْهِ مَا فِيْهِ وَمَا هُوَ فَاعِلُهُ
NINGGALO
SIRO ING WONG SIJI OLO LAKONE.
TEGESE
OJO MALES OLO KANG DI LAKONI
Tinggalkanlah perbuatan jelek seseorang
Jangan kau membalas apa yang tlah dilakukannya
Karna Allah lah yang akan membalasnya
Dan menghukum apa yang telah dilakukannya
Keterangan
Setiap perbuatan manusia adalah
tanggung jawab dirinya sendiri,tanggung jawab terhadap tuhannya dan terhadap
orang yang tersangkut dengan perbuatannya,ketika perbuatannya baik maka dia
sendiri yang akan menerima buah dari kebaikannya dan ketika perbuatannya buruk
maka dia pula yang akan menanggung akibatnya, namun demikian orang berbuat
keburukan terkadang dia melakukan karena dia tidak tahu bahwa apa yang di
lakukan adalah perbuatan yang buruk,atau dia melakukan dalam keadaan tertutup
matahatinya, dan orang sepereti itu sangat pantas untuk di kasihani dan di
ingatkan, maka dari itu ketika ada orang berbuat tidak baik kepada kita
semestinya kita mengasihi mereka karena mereka bodoh,tidak tahu bahwa apa yang
dilakukan terhadap kita adalah sesuatu tang tidak baik, atau mereka lakukan
tanpa kesadaran dengan mata hati yang tertutup, tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan
malah akan mencelakakan dirinya sendiri,mungkin di dunia tapi yang pasti bila
tidak mendapatkan pengampunan dari kita atau tuhan maka dia akan celaka di
akherat kelak,mereka tidak tahu bahwa perbuatan jeleknya pasti akan di balas
oleh Allah taala, maka dari itu kita jangan menambahi hukuman terhadapnya
dengan dendam, cukupkanlah hukumannya dengan di serahkan kepada yang maha adil
dan bijaksana.
Waktu
sangat bernilai
أَلَيْسَتْ مِنَ الْخُسْرَانِ اَنَّ لَيَالِيَا #
تَمُرُّ بِلاَ نَفْعٍ وَتُحْسَبُ مِنْ عمْرِىْ
ONOTO
KABEH DUDU GOLONGANE WONG TUNO.
LIWAT
KANTHI NGANGGUR DI ITUNG NGUMUR KITO.
Bebar-benar kerugian besar bagi kita
Jika kita melakukan hal yang sia-sia (tanpa manfaat)
Padahal kita tahu umur terus bertambah
Sedang perbuatan kita tetap sia-sia(tanpa manfaat)
Keterangan
Waktu adalah pedangmu bila kamu
tidak menggunakannya dengan baik maka waktu akan memenggal lehermu dalam
kehinaan,waktu adalah modal hidup manusia bila tidak di manfaatkan dengan baik
maka kita akan mengalami kerugian dalam hidup, oleh karena itu Nabi bersabda :
خيركم من طال عمره وحسن عمله وشركم من طال عمره وساء عمله
Sebaik-baik
kalian adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya, dan sejelek-jelek kalian
adalah yang panjang umurnya dan jelek amalnya
Hal ini [sabda Nabi ini] berhubungan
dengan orang-orang yang bisa memanfaatkan waktunya dengan baik,di gunakan untuk
beribadah dan hal-hal positif maka dia menjadi orang yang baik, dan orang-orang
yang tidak bisa memanfaatkan waktunya,waktunya digunakan untuk hal-hal yang sia-sia,mengejar
kesenangan diri dan kemaksiatan maka dia menjadi orang yang terjelek, senada
dengan ini ada sebuah ungkapan yang banyak orang menganggapnya sabda nabi
padahal tidak tercantum dalam kitab hadis manapun :
من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح
ومن كان يومه شرا من امسه فهو مفلس ومن كان يومه كأمسه فهو مغبون
Barang siapa hari ini lebih baik
dari kemarin maka dia orang beruntung, dan barang siapa hari ini lebih buruk
dari kemarin maka dia orang yang bangkrut, dan barang siapa hari ini sama
dengan kemarin maka dia orang yang merugi
Dari keterangan di atas ini sangat
jelas bahwa kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu kita, apalagi kita yang
sedang belajar,waktu bagi kita adalah mutiara yang tak ternilai harganya, bila
kata orang-orang materilais waktu adalah uang maka bagi santri waktu adalah
ilmu, marilah kita maksimalkan waktu untuk mendapatkan ilmu semaksimal yang
bisa kita dapatkan, jangan sampai kita nanti menyesal bahwa kita kurang bisa
memanfaatkan waktu, karena penyesalan ini sudah banyak terbukti dari mereka
yang tidak bisa memanfaatkan waktu ketika mudanya.
Belajarlah….!
تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يوْلَدُ عَالِمًا #
وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ
NGAJIO
ILMU SIRO KERONO DAK ONO WON SIJI.
IKU
DEN ANAAKE KANTHI WIS MANGERTI.
DENE
WONG DUWE IILMU MULYANE LAN AGUNGE.
DAK
PODO WONGKANG BODO INANE LAN ASORE.
Tuntutlah ilmu sampai kapanpun engkau berada
Sampai engkau menjadi benar-benar mengerti
Jika orang berilmu itu mulya terhormat
Sedangkan orang bodoh itu hina dan rendah
Keterangan
Manusia adalah termasuk makhluq yang
berkembang, dalam perkembangan bentuknya mungkin banyak kesamaan dengan makhluq
lain, seperti dimulai kecil,lalu tumbuh jadi remaja,lalu dewasa dan lalu tua,
namun dalam perkembangan dilihat dari sisi kemanusiaannya, sisi yang merupakan
ciri bahwa dirinya adalah manusia yang menjadi kholifah Allah di bumi, maka
perkembangan manusia sangat berbeda dengan makhluq lain,karena tidak ada selain
manusia yang diberi karunia Allah taala dengan berkumpulnya nafsu dan akal, dan
kumpulnya keduanya itulah ciri khusus dari manusia, perkembangan manusia dalam
dua hal tersebut di mulai sejak manusia terlahir kebumi, bagaimana si bayi
berkembang dengan menuntut ini dan itu, belajar ini dan itu,terus begitu sampai
sibayi tua, artinya bahwa seorang manusia tidak akan mendapatkan apapun apalagi
ilmu kecuali kalau di hatinya punya tuntutan untuk mendapatkannya dan usaha
untuk mempelajarinya, ilmu bukan sesuatu yang bisa difotokopi dari kepala guru
atau ayahnya yang kiyahi, ilmu harus di pelajari dan di tekuni, jadi
belajarlah……! kemudian amalkanlah….!
Merantaulah
…. mencari keutamaan!
تَغَرَّبْ عَنِ اْلاَوْطَانِ فِى طَلَبِ الْعُلىَ #
وَسَافِرْ فَفِى اْلاَسْفَارِ خَمْسُ فَوَائِدِ
تَفَرُّجُ هَمٍّ وَاكْتِسَابِ مَعِيْشَةٍ # وَعِلْمٌ
وَآدَابٌ وَ صُحْبَةُ مَاجِدِ
وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَسفَار ذُلٌّ وَغُرْبَهٌ # وَ
قَطْعُ فَيَافٍ وَ ارْتِكَابُ شَدَائِدَ
LUNGOHO
SONGKO DESO PERLU NGUDI KAMULYAN.
KERONO
LIMANG PAEDAH DEN TEMU ING PELUNGAN.
SIJI
ILANGE SUSAH LORO RIZKINE TAMBAH.
KAPING
TELU MERKOLEH ILMU NYEBABAKE BUNGAH.
KAPING
PATE BISO BAGUS ING TOTO KROMO.
KAPING
LIMO MERKOLEH KONCO KANG MULYO MULYO.
NAJAN
ONO LELUNGAN NGEROSO INO NGUMBORO.
LAN
CONGKONG ORO ORO LAN NGLAKONI SENGSORO
Kluarlah dari desa tuk cari kemulyaan
Kan kan temukan lima faedah(manfaat)di perjalanan
Satu rizkinya tambah dua hilangnya susah
Tiga tambah ilmu yang menyebabkan bahagia
Keempat bisa memperbaiki tata krama
Dan kelima mendapat teman-teman yang mulia
Walau dalam perjalanan merasa hina sengsara
Dan jauh dari kluarga kita harus bersabarKeterangan
Di rumah dan diperantauan itu sangat
berbeda,dirumah [di daerah sendiri] hati akan merasa tenang dan nyaman,
sedangkan di luar rumah [dalam perantauan] hati kurang tenang dan perasaanpun
tidak nyaman,juga perasaan-perasaan tidak enak lainnya, namun didalam kekurang
tenangan,ketidak nyamanan dan perasaan tidak enak itulah letak penempaan jiwa
menjadi jiwa yang siap menghadapi cobaan dan rintangan, jiwa yang siap
menyongsong hari depan tanpa menggantungkan kepada orang lain,dan kenyataanpun
sudah membuktikan bahwa kebanyakan orang rantau lebih tekun dan lebih semangat
dalam berusaha,baik usaha dalam mencari harta atau usaha mencari ilmu dari pada
orang yang berada di daerahnya sendiri, maka dari itu marilah kita merantau,
hijrah meninggalkan kampung halaman untuk mencari keutamaan dalam hidup
ini,merantau untuk mencari ilmu atau apapun yang bermanfaat, karena Baginda
Nabi Muhammad juga hijrah meninggalkan kampung halamannya di Makkah menuju
Madinah, dan di Madinahlah beliau sukses mengembangkan Islam keseluruh dunia,
di samping itu di dalam perantauan ada 5[lima] faedah yang sulit di temukan
bila tidak merantau, yaitu :
1.
Menghilangkan kesusahan{perasaan sumpek},
ketika
dirumah kita sumpek maka dengan bepergian perasaan sumpek itu biasanya cepat
hilang,perasaan sumpek biasanya terjadi karena apa yang di rasakan dan di lihat
adalah itu-itu saja,dunia itu memang membosankan dan menyumpekkan bila apa yang
kita makan,kita hadapi dan yang kita lihat serta urusi selalu sama,maka para
pencari ilmupun dihimbau untuk kadang-kadang menghibur diri jarang sampai
mencari ilmu membosankan.
Mendapatkan
bekal hidup{harta}
di
dalam perantauan kita tidak akan bisa menggantungkan kepada orang lain,segala
sesutau kitalah yang menangani,maka didalam perantauan mau tidak mau kita pasti
harus bekerja sendiri,dan didalam kondisi seperti itu kita akan bisa
mendapatkan suntikan kesemangatan yang tidak bisa kita dapatkan ketika kita di
rumah, dan dengan modal kesemangatan inilah kita akan dengan sepenuh hati
mencari apa yang kita inginkan, kita bisa lihat betapa kebanyakan orang-orang
cina yang ada di daerah kita kebanyakan lebih kaya dari orang asli penduduk
kita sendiri.
2.
Mendapatkan ilmu,
ketika
kita berada di daerah sendiri maka mencari ilmu adalah sesuatu yang sangat
sulit dan berat sekali,mungkin ketika kita ada di daerah sendiri kita ada
kemauan dan kesemangatan mencari ilmu namun gangguan serta rintangan yang di
hadapi sering tidak berimbang dengan kemauan dan kesemanagatan kita sendiri,
dan karenanya perhatian dan konsentrasi kita sangat terganggu serta ilmu itu
sulit kita dapatkan, berbeda dengan bila kita pergi dari rumah untuk mencari
ilmu maka perhatian dan konsentrasi kita sepenuhnya tertuju pada pencarian
ilmu,dan dengan perhatian serta konsentrasi yang sepenuhnya inilah ilmu akan
dengan mudah di dapatkan, oleh karenanya seperti yang kita lihat walaupun
seseorang sudah mempunyai pesantren namun anaknya tetap di pesantrenkan kepada
pesantren lain.
3.
Belajar tatakrama,
orang yang dalam perantauan akan
bertemu dengan banyak manusia dengan berbagai macam watak dan istiadatnya,maka
kita bisa belajar dan mempelajari dari mereka mana yang baik dan mana yang
buruk,bila apa yang mereka lakukan kepada kita adalah hal-hal yang menyenangkan
maka hal itu akan menyenangkan pula kepada orang lain bila kita lakukan, dan
bila apa yang mereka lakukan adalah hal yang menyakitkan maka hal itupun akan
menyakitkan orang lain bila kita lakukan.
4.
Mencari teman sejati,
Teman sejati adalah teman yang bukan
hanya ada ketika kita senang saja, dia akan selalu ada ketika kita dalam
keadaan apapun,baik susah maupun senang, dia akan sakit bila kita
tersakiti,akan senang bila kita mendapatkan kesenangan,dia akan bangga bila
kita berada dalam jalan yang benar dan akan menasehati bila kita berada di
jalan yang tidak benar. Untuk mencari teman sejati bila kita tidak
merantau,maka dari itu ada sebuah makalah ulama, bila engkau mau tahu apakah
temanmu adalah teman sejati maka ajaklah dia berkelana, sebab dalam perjalanan
berkelana akan tampak semua sifat-sifatnya yang engkau tidak ketahui ketika
tidak berkelana.
Mati
lebih baik daripada jadi orang hina
فَمَوْتُ الْفَتَى خَيْرٌ لَهُ مِنْ حَيَاتِهِ #
بِدَارِ هَوَانٍ بَيْنَ وَاشٍٍ وَحَاسِدٍ
URIPE
WONG ENOM LUWIH APIK MATINE.
ING
DESO KUMPUL WONG ODO-ODO LAN DRENGKI
Matinya seseorang lebih baik dari hidupnya
Jika ia (hidup)bekumpul orang hasud dan dengki
Keterangan
Hidup di antara orang-orang hina itu
sangat berbahaya sekali, karena seperti keterangan di atas bahwa watak yang
tidak baik itu gampang sekali menular,maka daripada kita tertular watak yang
tidak baik lebih baik mati dalam keadaan bersih dari wataknya syetan, maka dari
itu dasar utama mencari tempat tinggal adalah kita harus mencari lingkungan
yang baik, agar kita dan anak cucu kita tidak terpengaruh watak yang tidak baik
dari lingkungan yang tidak baik.
تمت بحمد الله ومعونته
ترجمة هذه الانظمة
جعلها الله نافعة وعبرة
للطالبين العلم الشرعي وذخيرة لكاتبها عند ربه
امين امين امين
الحمد لله رب العالمين وأشهد
أن لا إله إلا الله الملك الحق المبين وأشهد أن سيدنا ومولانا محمدا عبده ورسوله
سيد الأولين والآخرين اللهم فصل وسلم عليه وعلى سائر الأنبياء والمرسلين وعلى آلهم
وصحبهم أجمعين صلاة وسلاما دائمين متلازمين أبد الآبدين آمين . وبعد
Categories:
Subscribe to:
Posts (Atom)
Blogroll
Facebook Badge
Blog Archive
Popular Posts
-
Dibawah ini adalah script Netlogo Planarity diatas: ;; inisialisasi turtles-own [ bits ;; list of 0's and 1's ...
-
Picture JSP running Silahkan projectx didownload sini Untuk menjalankannya, import project tersebut pada netbeans, jgn lupa java Netb...
-
Alhamdulillah, saat ini kita telah berada di bulan Muharram. Mungkin masih banyak yang belum tahu amalan apa saja yang dianjurkan di bulan...
Copyright ©
Almas Rahmah | Powered by Blogger
Design by Web2feel | Blogger Template by NewBloggerThemes.com
Design by Web2feel | Blogger Template by NewBloggerThemes.com